Dewan: Prihatin Terkait Kenaikan Harga Pertamax

| Kamis, 07 Apr 2022 12:00 WITA
Dewan: Prihatin Terkait Kenaikan Harga Pertamax Foto; Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA - Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyuarakan terkait kenaiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax, (07/04/2022).

Seusai yang kita ketahui, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM Pertamax dari Rp.9,400 per-liter hingga menjadi Rp.13,500 per-liter sejak datangnya bulan April ini.

Menurutnya, kebijakan tersebut sangat tidak Faer untuk diberlakukan sementara ini, Apalagi, sebelumnya rakyat Indonesia sudah dipusingkan dengan dicabutnya subsidi minyak goreng, yang menyebabkan harga eceran minyak goreng di pasaran ikut melambung.

Tak hanya kenaikan harga minyak goreng saja yang harus dihadapi rakyat Indonesia, tetapi juga kenaikan atau penyesuaian terjadi tabung elpiji non subsidi dan PPN 11 persen. Sedang di lokal Samarinda sendiri, Perumdam PDAM juga mengumumkan kenaikan harga air per kubiknya.

“Kenaikan BBM ini merupakan kebijakan pusat. Saya lihat masyarakat juga sudah resah dan ada beberapa info yang akan melakukan demo. Saya pribadi dan selalu perwakilan masyarakat, pasti keberatan,” ucapnya, baru-baru ini.

Dikatakan Politisi dari partai Golkar ini, seharusnya pemerintah dan PT Pertamina dapat mencari solusi lain sebelum menaikkan harga BBM Pertamax.

“Cari formula lain yang tidak membuat rugi, tapi bisa tetap survive. Artinya ada perhitungannya,” katanya.

Dengan naiknya harga BBM Pertamax, Nidya Listiyono meyakini, akan berdampak pada kenaikan inflasi.

“Sedikit banyak pasti tetap akan mempengaruhi ekonomi. Biasanya jika sudah begini akan terjadi inflasi, kenaikan harga-harga barang. Cuma karena ini kebijakan, mau tidak mau, suka tidak suka, kita terpaksa jalankan,” tutupnya. (Adv)


Tinggalkan Komentar