Kasus Hepatitis Misterius di Duga Masuk Samarinda, Reza Minta Masyarakat Tetap Prokes

| Sabtu, 14 Mei 2022 12:00 WITA
Kasus Hepatitis Misterius di Duga Masuk Samarinda, Reza Minta Masyarakat Tetap Prokes -

gerakanaktualnews.com, Samarinda – Pemerintah Pusat telah mengumumkan kemunculan penyakit hepatitis misterius yang diduga sudah masuk ke Kota Samarinda beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis 12 Mei 2022.

Kementerian Kesehatan melalui juru bicara dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa salah satu kasus anak meninggal usia 8 tahun itu ditemukan sehari setelah lebaran Idulfitri di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dikutip dari Merdeka.com, Masitah yang merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim membenarkan anak tersebut meninggal akibat hepatitis akut. Namun, masih berupa dugaan.

"Benar ada (anak meninggal diduga hepatitis akut misterius), meninggal sehari setelah lebaran. Tapi itu masih dugaan. Meninggalnya di RSUD AW Sjahranie," ucap Masitah dikonfirmasi merdeka.com, Jumat 13 Mei 2022.

Menanggapi, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi menerangkan bahwa pihaknya masih menunggu informasi pasti prihal kasus hepatitis akut pertama di Benua Etam ini. Dikarenakan, saat ini kasusnya masih berupa dugaan.

Setelah itu kata Politikus Gerindra ini, Komisi IV akan melakukan penjadwalan agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinkes Kaltim terkait penyakit hepatitis misterius tersebut.

"Iya, nanti akan kita jadwalkan untuk RDP dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," terangnya saat dikonfirmasi melalui telpon seluler, Sabtu (14/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Reza, sapaan akrabnya, meminta Dinkes Kaltim untuk mensosialisasikan penyakit yang sedang booming ramai dibicarakan masyarakat di Dunia tak terkecuali Indonesia.

"Kami minta dinkes bisa memberikan informasi terkait penyakit hepatitis ini agar masyarakat mengerti bagaimana cara pencegahannya dan apa ciri-cirinya," pinta Ketua PD Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim.

Selain itu, pria kelahiran 1990 ini juga berharap agar masyarakat terutama orang tua tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat pada anak-anaknya. Tujuannya, agar mereka yang rentan ini dapat terhindar dari berbagai macam virus maupun bakteri.

"Saya minta agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, utamakan kebersihan di mana pun berada baik di dalam keluarga, lingkungan, kantor dan tempat fasilitas umum lainnya termasuk sekolah," imbaunya. (Adv)


Tinggalkan Komentar