Salehuddin; TPT Kaltim Tertinggi se-Kalimantan

| Senin, 16 Mei 2022 12:00 WITA
Salehuddin; TPT Kaltim Tertinggi se-Kalimantan -

gerakanaktualnews.com, Samarinda – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kalimantan Timur tahun 2021 ini tercatat yang paling tinggi dibandingkan dengan lima Provinsi lainnya di Kalimantan. 

Hal demikian dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Dapil Kutai Kartanegara Salehuddin saat dikonfirmasi media ini melalui telpon seluler pada Senin (16/5/2022).

Kasus pengangguran di Kaltim ini dirasa Salehuddin sangat unik. Pasalnya bukan hanya tingkat pengangguran terbuka saja yang tinggi, namun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga tertinggi se-Kalimantan.

Itu artinya, ada hal paradok antara tingkat pengangguran dengan PDRB. Kaltim memiliki PDRB yang paling tinggi di Kalimantan pada tahun 2021, bahkan mendominasi hampir 50 persen PDRB se-Kalimantan sebesar Rp 1.399 Triliun. Namun disisi lain juga, terjadi pengangguran paling tinggi se-Kalimantan.

"Otomatis ada yang salah dalam proses bagaimana mengatasi pengangguran. Namun tidak dipungkiri, TPT di Kaltim mengalami penurunan sebesar 0,04 persen. Dari 6,87 menjadi 6,83 persen. Akan tetapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2019, pada awal pelaksanaan RPJMD pengangguran mencapai sebesar 5,94 persen," urainya.

Menurut politikus Golkar tersebut, salah satu faktor tingginya TPT disebabkan belum pulihnya ekonomi secara signifikan akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun ini.  

"Hal ini benar-benar memukul sektor perekonomian di Kaltim termasuk sektor industri yang menyebabkan tingkat pengangguran juga cukup besar," jelasnya.

Bahkan tercatat bahwa pengangguran terbesar itu berada di daerah perkotaan (Samarinda, Balikpapan dan Bontang) dibandingkan kabupaten lainnya yang ada di Benua Etam.

Oleh sebab itu, semua ini harus menjadi konsentrasi pemerintah ke depannya agar bisa bekerja keras melakukan upaya menciptakan lapangan kerja di Kaltim. 

"Otomatis sektornya bukan di industry pertambangan dan perkebunan. Mungkin sektor kecil seperti home industry, sehingga pemerintah harus menyiapkan pendidikan dan pelatihan untuk pekerjaan di bidang tertentu," paparnya.

Pria kelahiran 1978 ini mengusulkan agar pemerintah bisa meningkatkan modal usaha dan mengembangkan kemampuan pelaku ekonomi di Kaltim. Tujuannya, untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan dan perkebunan yang lain.

"Pemerintah harus bekerja keras guna agar sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja dapat mengurangi tingginya pengangguran di perkotaan," tegasnya. (Adv)


Tinggalkan Komentar