Seno Aji ; IKN Menguntungkan Masyarakat Kaltim

| Kamis, 01 Sep 2022 12:00 WITA
Seno Aji ; IKN Menguntungkan Masyarakat Kaltim -

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA - Keputusan pemerintah pusat untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai akan banyak menguntungkan masyarakat di Benua Etam.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji. Legislator Dapil Kukar ini menjelaskan bahwa dirinya mengaku telah mengikuti rapat dengan Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian PUPR.

Pada kesempatan pertemuan tersebut, pembahasan tentang pembangunan IKN semuanya telah dibahas terkait perencanaan pembangunan di wilayah inti IKN, termasuk alokasi anggaran yang dibutuhkan.

"Saat itu Saya sempat ikut rapat di Bappenas dan PUPR, jadi tahun ini istana negara juga mulai dibangun dengan besaran dana Rp2 triliun. Kemudian ada lagi Rp500 miliar untuk pembangunan rumah menteri yang saat ini sudah ada pemenang tendernya. Kemudian juga ada pembangunan jalan tol Rp7 triliun. Artinya ada paket pekerjaan Rp10 triliun di IKN," sebut Seno Aji.

Lanjut kemudian Seno menilai dengan semakin seriusnya pemerintah membangun kawasan IKN, maka dapat dipastikan serapan tenaga kerja di Kaltim juga semakin banyak dibutuhkan.

Maka dengan keseriusan pemerintah pusat untuk membanguan kawasan IKN, bisa dipastikan bahwa ini menjadi peluang besar bagi masyarakat lokal dalam mendapatkan pekerjaan.

Meski demikian, ia juga mendorong masyarakat lokal di Kaltim untuk terus meningkatkan kualitas diri atau sumber daya manusia (SDM), sehingga peluang kerja yang ada dapat diisi sesuai dengan potensi dan spesifikasi yang dimiliki.

"Peluang Ini sangat berpotensi terhadap masyarakat khususnya bagi anak muda di Kaltim. Maka hal itu kita berharap agar terus meningkatkan kualitas, untuk menjadi tenaga pekerja di IKN. Karena pasti dibutuhkan sertifikasi khusus," ucapnya.

Seno Aji menambahkan, Selain peluang kerja, pemindahan IKN juga menjadi peluang bisnis, terutama sektor kuliner. Sebab dikawasan tersebut sudah pasti banyak tenaga pekerja.

"Ini peluang yang bisa dijajaki. Bayangkan ada 25 ribu tenaga kerja yang akan hadir tahun ini, Oktober sampai Desember 2023. Setelah itu ada lagi penambahan 50 ribu tenaga kerja dan mereka semua membutuhkan makan," terangnya. (adv)


Tinggalkan Komentar