Stay In Home, Marsidik Anggota Dewan Kutim Ajak Masyarakat Sabar Dan Berdoa

| Jumat, 10 Apr 2020 12:00 WITA
Stay In Home, Marsidik Anggota Dewan Kutim Ajak Masyarakat Sabar Dan Berdoa Marsidik Anggota Dewan Kutim

gerakanaktualnews.com SANGATTA - Darurat wabah virus corona sedang dihadapi dunia. Membuat organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) pun telah mengubah statusnya dari Public Health of International Concern menjadi Pandemi. Dengan penetapan itu, Indonesia pun responsif dengan upaya pencegahan dan penanggulangan.

Hal itu juga yang menjadi perhatian khusus anggota DPRD Kutai Timur dari Komisi C Marsidik,SE. Dia menyikapi kelangkaan masker yang sekarang terjadi di Indonesia, lantran banyaknya yang membutuhkan.

“Saya sendiri sudah memesan masker online ke China sampai sekarang belum dapat. Saya juga telepon Meneger GM PT KPC pak Wawan mengatakan dari dana CSR-nya Rp 200 juta membeli APD itu pun masih mencari karena kelangkaan barang tersebut,” terangnya.

Selain itu rapid test yang di pesan juga masih terbilang langka barangnya, karena saat sekarang ini memang membutuhkan alat tersebut. “Di Sangatta ini kita tidak tahu siapa saja yang terkontaminasi virus covid-19. Harga rapid test itu cukup mahal. Solusi terbaik memang diam di rumah hindari virus covid 19,” sambungnya.

Marsidik mengatakan kalau di Indonesia sendiri tenaga medis masih kurang, berbeda dengan di luar negeri. Bisa dibayangkan tenaga medis dokter, satu 1 Dokter harus menangani 30 sampai 50 pasien yang terpapar virus corona, ini sudah pasti kewalahan.

Stay in home itu yang terbaik selalu berdoa, sabar dan belajar berhemat dalam kondisi seperti ini karena keadaan kita sekarang berbeda, bukan kita saja tapi seluruh dunia jadi kita harus mengikuti anjuran pemerintah jangan ngeyel, saya juga melihat di Sangatta masih banyak yang keluar rumah seperti tidak ada kena virus corona bahkan di jalan masih ramai.

Seharusnya kita mencontoh negara India 1.3 miliar penduduknya baru 70 yang meninggal, coba bandingkan dengan Indonesia 220 juta jiwa yang meninggal 300 lebih karena di Indonesia susah di atur. Saya berharap pemerintah bisa lebih tegas lagi biar penanganan covid 19 ini cepat berlalu,” jelasnya.

Ia juga menambahkan jika ingin cepat berlalu virus covid 19 ini maka masyarakat harus patuh, tidak masalah kita tidak salat Jumat beberapa minggu, tapi minggu berikutnya kita sudah bisa salat jumat lagi.

“Bagaimana mau berakhir virus covid 19 ini kalau masih banyak yang keluar tidak patuh dengan anjuran pemerintah, saya sendiri saja sudah bosan tinggal di rumah, tapi mau bagaimana lagi demi putusnya mata rantai virus corona kita lakukan.

Virus itu tidak bergerak tapi kita yang membawa kemana-mana dan menyebarkan tampa di sadari, kalau terkena virus corona bukan orang itu saja yang terpapar tapi orang di sekitar sudah pasti terkena juga. Apa lagi kutim bertambah yang positif ada empat orang. Jalan satu-satunya agar tidak terpapar virus corona tetapi tinggal di rumah jaga imun dan berdoa serta,” tutup Marsidik, Anggota Komisi C.(Adv)


Tinggalkan Komentar