Pemprov Kaltim Mengambil Tanah dan Air di Kutai Lama Untuk Pengisian Kendi Nusantara 

| Kamis, 10 Mar 2022 12:00 WITA
Pemprov Kaltim Mengambil Tanah dan Air di Kutai Lama Untuk Pengisian Kendi Nusantara  -

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA - Dalam rangka persiapan penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pemprov Kaltim berencana akan mengambil air dan tanah di Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kaltim HM Syafranuddin mengatakan pengambilan air di Kutai Lama, karena selama dalam catatan sejarah Kutai Kartanegara di mana kawasan Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama 4 abad sejak tahun 1300 sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong. 

“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar abad ke-14,” ucap Syafranuddin, Kamis (10/3/2022).

Lebih jauh, Jubir Gubernur Kaltim ini menyebutkan, terpilihnya pengambilan air dan tanah di Kutai Lama karena melihat sejarah. 

Selain itu, Kesultanan Kutai Kartanegara, sebelum melakukan Erau terlebih dahulu mengambil air dari Sungai Lama kemudian dibawa ke keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi pelaksanaan Erau.

“Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan. Meski ibu kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong, keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka,” sebutnya.

Untuk memperlancar rencana pengambilan air dan tanah Kutai Lama ini, pria yang akrab disapa Ivan ini menerangkan sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan segera melakukan koordinasi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara, camat serta kepala desa Kutai Lama. 

“Biasanya untuk mengambil air tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” terang pria yang besar di Tenggarong ini.

Kenapa mengambil kedua benda itu, ini diambil di Kutai Lama, ia menerangkan sesuai pesan protokol istana, semua air dan tanah yang dibawa semua Gubernur se-Indonesia, harus ada ceritanya. 

“Nanti air dan tanah itu akan dimasukan dalam tempat bernama Nusantara, air dan tanah itu akan diserahkan ke Pak Gubernur untuk dimasukan ke dalam tempat bernama Nusantara itu,” beber Ivan seraya merencanakan pengambilan dilakukan dalam dua hari ke depan setelah mendapat izin berbagai pihak. (adv/kominfokaltim)


Tinggalkan Komentar