Imam : Stiker Miskin Tidak Ada, Yang Ada Stiker Terdampak COVID -19

Muhammad Akbar | Minggu, 12 Apr 2020 12:00 WITA
Imam : Stiker Miskin Tidak Ada, Yang Ada Stiker Terdampak COVID -19 Kabag Prorokol dan Komunikasi Pimpinan Iman Sujono Lutfi.

gerakanaktualnews.com, SANGATTA – Meski sudah bekerja sesuai ketentuan dan untuk kepentingan masyarakat, belum tentu memperoleh penilaian yang baik. Salah satu contohnya ketika pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) membagikan paket sembako kepada warga yang terkena dampak covid-19.

Saat rapat evaluasi pengurus Gugus Tugas di posko utama Gedung BPBD beberapa waktu lalu, Bupati yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mewacanakan pemberian stiker terdampak Covid-19 di rumah yang memperoleh bantuan sesuai data yang masuk. Namun oleh sebagian warga justru dipolitisir seolah mau diberi stiker miskin.

“Sebenarnya, wacana pemberian stiker rumah warga penerima bantuan yang terdampak Covid-19, adalah wajar. Sama seperti warga Kutim yang baru datang dari daerah terpapar Covid juga diberi stiker agar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, sehingga mudah memonitor bagi petugas,” kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinam Setkab Kutim H. Imam Sujono Lutfi, menanggapi berbagai informasi miring terhadap “stiker miskin” yang beredar di media sosial tersebut.

Dijelaskan Imam, beredarnya informasi itu lantaran adanya salah penafsiran media lokal yang disampaikan Bupati saat memimpin rapat tersebut.

“Pak Bupati masih mewacanakan pemasangan stiker di rumah warga terkait penerima sembako bagi warga yang terkena dampak Covid-19. Bukan menjelaskan pemasangan stiker miskin di rumah warga. Soal stiker miskin, itu tidak ada,” tegas Iman Sujono Lutfi.

Dijelaskan Imam, stiker yang dimaksud Bupati adalah stiker khusus bagi warga yang terdampak Covid-19, untuk memudahkan para petugas salam mendistribusikan bantuan. Sehingga datanya jelas dan mudah memonitornya dengan baik.

Terkait informasi yang telah ‘terlanjur’ disebarluaskan melalui sosial media tersebut dirinya meminta agar masyarakat lebih selektif dan tidak terprovokasi. Imam juga berharap masyarakat terus melakukan cek dan ricek dalam menerima informasi dan memastikan kebenaran sumber informasi.

Dalam memerangi penyebaran Covid-19 ini seharusnya masyarakat selektif dalam menerima maupun menyebarkan informasi serta melakukan cek kebenaran kepada sumber informasi yang benar. Sebab, melawan Covid-19 ini merupakan kerja bersama semua elemen masyarakat.

“Marilah kita bersama-sama pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kutim. Pemerintahan mengajak kepada semua elemen masyarakat saling bantu membantu bersama memerangi covid ini, supaya cepat berlalu sehingga kehidupan masyarakat kembali normal seperti biasa, roda perekonomian juga segera pulih dan layanan pemerintah kepada masyarakat juga normal kembali seperti sedia kala,” ajak Imam.


Tinggalkan Komentar