Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Bencana banjir yang kembali menerjang wilayah Gang Manunggal RT 13, Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan, memantik perhatian Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. Genangan air yang dilaporkan mencapai setinggi leher orang dewasa dinilai sebagai bukti nyata lemahnya sistem pengelolaan air di kawasan tersebut.
Meski sedang berada di lokasi bencana longsor di Lempake, Seno tetap merespons serius laporan mengenai situasi di Loa Janan. Ia menekankan bahwa masalah ini tidak bisa lagi dianggap sebagai peristiwa musiman semata.
“Kondisi ini bukan hal baru dan sudah bisa diprediksi. Inti persoalannya ada pada irigasi yang tidak lagi berfungsi optimal. Ketika aliran air terhambat, banjir pasti terjadi,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).
Seno menyoroti pentingnya percepatan penataan irigasi dan perbaikan sistem drainase sebagai langkah mendesak yang harus segera dilakukan. Ia juga menilai Kota Samarinda seharusnya menjadi percontohan dalam pengelolaan infrastruktur, mengingat statusnya sebagai ibu kota provinsi.
Dalam waktu dekat, Pemprov Kaltim akan menjalin koordinasi lebih intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk merumuskan langkah strategis yang komprehensif. Seno menegaskan bahwa kolaborasi antarlembaga menjadi kunci utama dalam mengatasi persoalan banjir secara menyeluruh.
“Kita tidak bisa bekerja secara terpisah. Perlu kerja sama yang solid antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota, agar solusi yang dihasilkan benar-benar berdampak,” tegasnya.
Ia menambahkan, penanganan jangka panjang harus mencakup evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengendalian air di titik-titik rawan banjir. Tujuannya bukan hanya untuk merespons bencana, tetapi mencegah terulangnya bencana yang sama di masa depan.
Menurutnya, upaya membangun ketahanan lingkungan merupakan bagian dari komitmen Pemprov Kaltim dalam mewujudkan kota yang aman, nyaman, dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim serta cuaca ekstrem.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan kota yang layak huni, dan salah satu indikator utamanya adalah bagaimana kita melindungi warga dari ancaman banjir yang terus berulang,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)