Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Pemprov Kalimantan Timur bergerak cepat merealisasikan program yang sebelumnya hanya terucap dalam janji kampanye. Dua program unggulan, Gratispol dan Jospol, kini resmi diluncurkan dengan sasaran utama penjaga rumah ibadah lintas agama serta puluhan ribu guru di seluruh penjuru Kaltim. Momen ini menjadi penanda bahwa komitmen politik bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah berwujud aksi nyata.
Di tengah jadwal padat dan kondisi kesehatannya yang menurun, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud tetap hadir menyapa masyarakat dalam seremoni di Convention Hall Sempaja, Rabu (25/6/2025). Sambutan resmi disampaikan oleh Wakil Gubernur Seno Aji, yang menegaskan bahwa hadirnya dua program tersebut bukan untuk seremoni belaka.
“Bukan hanya janji, ini sudah kami mulai realisasikan. Masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya,” kata Seno dalam sambutan.
Gratispol menyasar para penjaga rumah ibadah dari semua agama. Total lebih dari tiga ribu orang menjadi penerima manfaat, mulai dari marbot masjid hingga penjaga klenteng, dari berbagai daerah di Kaltim.
Seno Aji mengingatkan bahwa mereka yang selama ini bekerja dalam senyap menjaga ketenangan ibadah masyarakat, justru sering luput dari perhatian.
“Mereka ini adalah penjaga moral, penjaga nilai. Sudah waktunya kita beri penghargaan yang layak,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, program Jospol atau ‘Jaring Insentif Guru dan Pengajar Lokal’ juga mulai dijalankan. Sebanyak 31.545 guru dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK, termasuk pendidik di madrasah dan pondok pesantren, telah menerima insentif dalam bentuk buku rekening.
Tidak hanya jumlahnya yang besar, kehadiran para guru perwakilan dari kabupaten/kota se-Kaltim menjadi simbol pengakuan bahwa kerja keras pendidik bukan hal yang bisa dikesampingkan.
“Mereka bukan hanya mendidik, tapi membentuk masa depan,” kata Seno, menegaskan betapa pentingnya peran guru dalam membangun Kalimantan Timur.
Tak berhenti di sana, acara juga diselingi penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Kaltim dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Kerja sama ini menargetkan penguatan kapasitas ekonomi desa lewat UMKM, koperasi, dan BUMDes berorientasi ekspor. Produk unggulan seperti kakao, pisang, rumput laut, lada, dan hasil olahan lokal diproyeksikan mampu menembus pasar global.
Langkah ini dipandang sebagai strategi simultan: membangun kesejahteraan spiritual dan intelektual lewat Gratispol dan Jospol, serta memperkuat ekonomi rakyat melalui skema ekspor desa.
“Kaltim tidak boleh lagi hanya menunggu. Kita harus bergerak dan membuktikan,” tegas Seno.
Di akhir acara, para pemangku kepentingan dari instansi terkait melakukan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi. Tak hanya seremoni, hari itu menjadi bukti bahwa pemerintah hadir, bekerja, dan menepati janji. (Adv/diskominfokaltim)