gerakanaktualnews.com, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai menyalurkan bantuan seragam gratis bagi puluhan ribu siswa SMA dan SMK sebagai bagian dari penguatan program Gratispol Pendidikan.
Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi beban biaya pendidikan yang selama ini menjadi keluhan banyak keluarga.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa penyediaan seragam gratis merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam memastikan siswa memiliki perlengkapan sekolah yang layak.
Ia menyebutkan bahwa jangkauan program pada tahun 2025 cukup luas, mencakup 63.718 siswa di seluruh kabupaten/kota.
“Tahun 2025, sasaran program ini mencapai 63.718 siswa SMA dan SMK di seluruh wilayah Kalimantan Timur,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Pada tahap pertama, bantuan difokuskan kepada siswa kelas X baik di sekolah negeri maupun swasta.
Pemprov menargetkan siswa kelas XI akan mulai menerima bantuan pada tahun selanjutnya agar distribusi dapat berlangsung merata dan proporsional.
Untuk menjalankan program ini, Pemprov Kaltim menyiapkan Rp65 miliar. Setiap siswa akan memperoleh satu paket perlengkapan yang terdiri dari seragam putih-abu, tas, sepatu, topi, dan ikat pinggang, dengan estimasi nilai bantuan sekitar Rp1 juta per penerima.
Distribusi telah dimulai sejak 28 November 2025 dan rencananya berlanjut hingga 31 Desember 2025.
Pada fase awal, tiga wilayah menjadi prioritas utama: Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.
Hingga awal pekan ini, penyaluran sudah mencapai 5.700 paket, meliputi 1.200 paket untuk dua sekolah negeri di Balikpapan, 3.250 paket untuk 25 sekolah negeri di Samarinda, serta 1.350 paket yang disalurkan ke 23 sekolah swasta.
Rudy menambahkan bahwa pendistribusian dilakukan melalui sekolah masing-masing untuk memudahkan orang tua.
“Distribusi kami lakukan melalui masing-masing sekolah agar para orang tua tidak perlu melakukan pengurusan tambahan,” jelasnya.
Ia juga meminta agar proses administrasi di lapangan dijalankan secara tertib dan tepat sasaran.
Penyaluran bantuan, menurutnya, harus benar-benar memberikan dampak langsung kepada para siswa.
“Bantuan ini diharapkan mampu mengurangi tekanan biaya pendidikan bagi para orang tua sekaligus mendorong anak-anak Kaltim untuk terus melanjutkan sekolah,” tuturnya. (Adv/Diskominfokaltim/rt)
