24 Views

Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Kasus kekerasan yang melibatkan pelajar kembali menyita perhatian publik di Kota Samarinda. Seorang siswa sekolah dasar menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pelajar tingkat SMP, memantik keprihatinan mendalam dari kalangan legislatif.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, angkat bicara menanggapi insiden tersebut. Ia menyebut peristiwa itu sebagai sinyal bahaya yang menunjukkan krisis nilai dalam dunia pendidikan.

“Yang terjadi bukan sekadar konflik remaja. Ini adalah perundungan serius yang melibatkan anak-anak usia sekolah. Mirisnya, mereka justru saling menyakiti, bukan saling melindungi,” ungkap Novan, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, sistem pendidikan saat ini perlu evaluasi menyeluruh. Ia mengkritisi pendekatan sekolah yang masih terlalu fokus pada pencapaian akademik, sementara pembinaan karakter justru terpinggirkan.

“Nilai rapor bukan satu-satunya indikator keberhasilan pendidikan. Kita butuh generasi yang memiliki rasa empati dan akhlak, bukan hanya pintar secara teori,” tegasnya.

Lebih jauh, Novan menekankan bahwa pembentukan moral anak tidak dapat dibebankan sepenuhnya pada pihak sekolah. Lingkungan rumah dan masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk perilaku dan kebiasaan anak sehari-hari.

“Kalau anak tumbuh di lingkungan yang terbiasa dengan kekerasan, maka itu yang akan mereka tiru. Sekolah bisa memberikan teori, tapi rumah dan lingkungan membentuk kebiasaan nyata,” katanya.

Guna mencegah insiden serupa terjadi kembali, Novan menyerukan perlunya tindakan konkret. Ia mendorong pelaksanaan pendampingan psikologis, baik kepada korban maupun pelaku, serta peninjauan ulang efektivitas pendidikan karakter yang selama ini diterapkan di sekolah.

Tak hanya itu, ia juga meminta agar unsur sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar bersinergi dalam menciptakan ruang tumbuh yang sehat bagi anak-anak.

“Jangan sampai kita menunggu korban berikutnya. Luka akibat kekerasan bisa menghantui seseorang sepanjang hidupnya, baik bagi korban maupun pelaku,” ucapnya.

Sebagai penutup, Novan mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pendidikan, pihak sekolah, serta tokoh masyarakat, untuk bersama-sama membangun suasana belajar yang aman, sehat, dan penuh penghargaan antarsesama.

“Pendidikan bermutu bukan sekadar soal fasilitas atau guru hebat, tetapi tentang bagaimana membentuk manusia seutuhnya. Mari kita jaga anak-anak kita agar tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan menjauhkan mereka dari kekerasan,” tutupnya. (Adv/dprdsamarinda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *