7 Views

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA — Pemprov Kalimantan Timur memasuki tahun anggaran 2026 dengan kondisi fiskal yang jauh lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sektor pekerjaan umum ikut terdampak karena pagu anggaran mengalami penurunan signifikan, sehingga pemerintah harus menentukan ulang skala prioritas pembangunan.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa situasi tersebut memaksa jajaran PUPR menyusun strategi lebih presisi dalam memilih program yang benar-benar mendesak.

Ia mencontohkan bahwa anggaran infrastruktur tahun depan berada jauh di bawah rata-rata tahun-tahun sebelumnya yang mencapai triliunan rupiah.

“Sangat banyak, dan saat 2026 anggaran PU itu sudah di bawah 1 triliun, artinya dari yang biasa-biasa kita tahun biasa 2-3 triliun. Nah ini juga membal. Ya, sampai 4 triliun ini membuat kita jadi harus benar-benar memaksimalkan, mengoptimalkan mana yang sangat urgent untuk masyarakat,” ujarnya, Jum’at (5/12/2025).

Konsekuensinya, beberapa kegiatan rutin seperti pelapisan ulang aspal pada ruas jalan yang masih dalam kondisi baik harus ditunda terlebih dahulu.

Pemerintah memilih untuk mengarahkan anggaran kepada jalan-jalan yang tingkat kerusakannya paling parah, khususnya yang sudah berada di bawah standar kenyamanan.

“Nah yang dipangkas tentu saja yang misalnya jalan-jalan yang sudah baik, biasanya kan kita lapis dengan aspal. Nah ini kalau kondisi masih 85 persen kita biarkan dulu. Urgensi kita adalah jalan-jalan yang sangat tidak baik, di bawah 60 persen baru kita antisipasi,” jelasnya.

Di tengah penyesuaian tersebut, terdapat proyek yang tetap mendapat prioritas karena dianggap strategis bagi konektivitas wilayah, yakni pembangunan akses darat menuju Mahakam Ulu (Mahulu).

Menurut Seno, pemerintah masih mengalokasikan dana daerah sekaligus mendapat sokongan dari kementerian terkait.

“Untuk Mahulu masih ada anggarannya tahun depan 100 miliar. Kemudian dari kementerian juga ada dari kementerian kurang lebih sekitar 420 miliar kalau nggak salah, 420 miliar,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penyelesaian jalan menuju Mahulu bukan sekadar proyek fisik, tetapi membuka jalan bagi pelayanan publik, mobilitas warga, distribusi logistik, hingga peningkatan ekonomi masyarakat pedalaman.

Karena itu, penyelesaiannya tetap menjadi salah satu agenda utama Pemprov Kaltim.

Lebih jauh, Seno menyampaikan optimis bahwa proyek tersebut dapat rampung sampai ke titik yang ditargetkan.

“Insya Allah akhir 2026 jalan di Mahakam Ulu sudah mulus. Sampai Ujoh Bilang,” tutupnya. (Adv/Diskominfokaltim/rt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *