13 Views

Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Fenomena perundungan serta bentrokan antar pelajar yang terus berulang di sejumlah sekolah menengah di Samarinda menjadi perhatian serius DPRD Kota. Menyikapi kondisi ini, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, mengusulkan penerapan sistem pengawasan berbasis teknologi sebagai langkah pencegahan yang lebih terukur.

Salah satu gagasan yang dikemukakannya adalah pemasangan kamera pengawas (CCTV) di area kelas, bukan hanya di koridor sekolah seperti yang selama ini umum dilakukan. Usulan ini muncul lantaran banyaknya kasus kekerasan siswa baru terungkap setelah video insiden tersebar luas di media sosial.

“Kebanyakan kejadian diketahui publik karena viral, bukan karena laporan internal dari pihak sekolah. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan kurangnya sistem deteksi dini di lingkungan pendidikan,” ujar Novan, Rabu (28/5/2025).

Menurutnya, penanganan yang hanya fokus pada kejadian setelah terjadi tidaklah cukup. Upaya preventif harus diperkuat, dan salah satunya melalui pemanfaatan teknologi pengawasan yang mampu memberikan potret aktivitas siswa secara langsung.

Tak hanya itu, Novan juga menyoroti pentingnya peningkatan fungsi dan kualitas tenaga bimbingan dan konseling (BK) di sekolah. Meskipun semua institusi pendidikan telah memiliki guru BK, ia mengakui bahwa belum semua mampu menangani dinamika perilaku siswa secara optimal.

“Kita akan tinjau ulang efektivitas peran guru BK, baik dari sisi jumlah maupun kompetensi. Tidak semua permasalahan siswa bisa terselesaikan bila tenaga pendidik tidak ditopang dengan kapasitas yang tepat,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah semata. Peran orang tua di rumah juga sangat vital, terutama dalam membentuk perilaku dasar anak sejak usia dini.

“Masih sering ditemukan anak-anak usia belasan malam-malam berkeliaran di luar rumah. Ini menandakan pengawasan keluarga belum maksimal. Pembentukan karakter itu fondasinya berasal dari rumah, bukan sepenuhnya tanggung jawab guru,” tambah Novan.

Komisi IV, lanjut Novan, akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Samarinda untuk mengkaji langkah-langkah penguatan sistem pengawasan sekolah. Termasuk kemungkinan realisasi pengadaan dan pemasangan CCTV di area yang lebih strategis, berikut perhitungan anggaran dan implementasinya di lapangan.

“CCTV bukan hanya berguna untuk mendokumentasikan kejadian. Ia bisa jadi alat pencegahan yang efektif jika digunakan dengan pendekatan yang tepat. Ini akan menjadi salah satu topik utama pembahasan kami dengan dinas terkait,” tutupnya. (Adv/dprdsamarinda)

By RETNO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *