Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Kesehatan mengambil langkah inovatif dengan menghadirkan klinik layanan kesehatan dasar di setiap titik Koperasi Merah Putih yang tersebar di lebih dari seribu desa dan kelurahan di wilayah Kaltim. Inisiatif ini merupakan bagian dari integrasi sektor kesehatan dalam penguatan ekonomi kerakyatan yang diusung koperasi.
Langkah tersebut tidak hanya bertujuan memperkuat ekonomi rakyat, tetapi juga menghadirkan pelayanan kesehatan yang cepat, terjangkau, dan dekat dengan masyarakat. Koperasi tak lagi hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, tetapi mulai menjelma menjadi simpul pelayanan publik yang terpadu.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa klinik yang dibangun di lingkungan koperasi akan fokus pada layanan promotif dan preventif. Pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta tes mata dan telinga menjadi layanan awal yang disiapkan secara gratis bagi warga.
“Semua hasil pemeriksaan langsung terintegrasi ke dalam sistem Satu Sehat. Saya sendiri sudah menjajal layanannya dan semuanya terekam dengan baik,” ujar Jaya, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, dengan keberadaan klinik ini, masyarakat tak perlu lagi menempuh jarak jauh ke puskesmas hanya untuk melakukan skrining awal. Petugas medis akan ditugaskan secara khusus untuk melayani pemeriksaan dasar di klinik koperasi desa tersebut.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menjalin kerja sama dengan Kimia Farma untuk menyediakan apotek di lokasi yang sama. Nantinya, setelah tersedia tenaga dokter dan sistem berjalan optimal, warga bisa langsung menebus resep dan mendapatkan obat di tempat yang sama.
“Tujuan kita adalah mempermudah. Kalau klinik sudah lengkap dengan tenaga medis dan apotek, warga tak perlu ke tempat lain untuk mendapat layanan pengobatan ringan,” jelasnya.
Saat ini, operasional klinik masih bergantung pada petugas puskesmas setempat. Namun, dalam pengembangan ke depan, pengelolaan klinik akan diserahkan secara penuh kepada koperasi desa. Pemerintah hanya akan memberikan dukungan regulasi dan pembinaan teknis.
Berbagai layanan dasar seperti cek tekanan darah dan gula darah akan menjadi program rutin harian. Jika perizinan klinik rampung dan kapasitas sudah mencukupi, maka layanan pengobatan umum akan segera dijalankan.
“Kami berharap, dalam waktu dekat, klinik dan apotek milik koperasi ini bisa beroperasi mandiri, menjadi bagian dari sistem layanan primer yang digerakkan langsung oleh masyarakat desa. Ini adalah model baru pelayanan publik berbasis gotong royong,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim)