gerakanaktualnews.com, SAMARINDA – Langkah Pemerintah Kaltim melalui hilirisasi industri menjadi strategi utama untuk mengubah potensi sumber daya alam menjadi produk bernilai tinggi dan mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi yang memberikan dampak ekonomi lebih besar, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi dan daya saing daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menjelaskan strategi hilirisasi meliputi seluruh sektor industri, termasuk non-migas dan komoditas batubara yang selama ini menjadi penyumbang utama pendapatan daerah.
Tren pengolahan industri yang berkembang membuka peluang besar untuk memaksimalkan potensi ekonomi daerah, sekaligus menciptakan produk unggulan yang bisa menembus pasar global.
“Hilirisasi mampu mengangkat nilai ekonomi daerah karena bahan mentah diproses menjadi produk bernilai tinggi, sehingga kontribusi bagi pendapatan masyarakat dan pemerintah lebih besar,” ujar Seno Aji.
Selain itu, menurutnya hilirisasi sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan penguatan industri dalam negeri.
Pemprov Kaltim membuka ruang bagi investor global untuk menanamkan modal di berbagai proyek pengolahan sumber daya alam, mulai dari sawit, batubara, hingga sektor kelautan dan perikanan.
Dengan investasi ini, diharapkan produktivitas dan kualitas produk lokal meningkat, sekaligus memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
“Investasi di sektor hilirisasi akan memperkuat daya saing daerah, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pengembangan sawit, batubara, dan produk perikanan akan memberi nilai tambah yang signifikan,” tambah Seno Aji.
Program hilirisasi juga merupakan bagian dari Program JosPol yang merupakan Prioritas Pemerintah Provinsi, khususnya pengembangan teknologi dan inovasi di semua sektor perikanan, kelautan, industri, dan pelayanan publik.
Program ini mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan investor agar produk lokal dapat diolah secara modern, efisien, dan bernilai ekonomi tinggi.
Dalam sektor perikanan, misalnya, pengolahan udang windu, kepiting, dan ikan kerapu segar menjadi produk olahan siap jual mampu meningkatkan nilai ekspor.
Langkah ini juga berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha lokal, sekaligus memperluas peluang pemasaran ke luar negeri.
“Produk perikanan yang diolah dengan teknologi modern bisa mencapai pasar global, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas,” kata Seno Aji.
Selain itu, hilirisasi juga mendorong pertumbuhan industri kreatif, pengembangan pariwisata berbasis desa, dan layanan publik yang lebih baik.
Kombinasi penguatan sektor industri dan inovasi teknologi diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memicu pertumbuhan wilayah secara merata.(adv/DiskominfoKaltim/vsn).
