Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Program Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah pusat kini mulai digerakkan di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menginstruksikan seluruh desa dan kelurahan untuk segera memulai proses pelaksanaan program ini secara menyeluruh, menyusul peluncurannya secara resmi oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Ferry Juliantono, di Lamin Etam, Samarinda, pada Sabtu (24/5/2025).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto, menegaskan bahwa langkah percepatan ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap arahan Presiden Joko Widodo dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dari tingkat paling dasar.
“Program ini kita targetkan sudah bisa dijalankan maksimal sebelum 28 Mei. Semua desa dan kelurahan di Kaltim harus bergerak serentak,” ujar Puguh, Minggu (25/5/2025).
Ia menyampaikan bahwa DPMPD provinsi akan bekerja sama erat dengan dinas yang membidangi urusan desa di setiap kabupaten/kota. Pendampingan teknis akan dilakukan secara sistematis agar proses pelaksanaan di tingkat lokal bisa berjalan efisien dan merata.
“Koordinasi lintas pemerintah sangat menentukan keberhasilan implementasinya di lapangan,” katanya.
Untuk teknis pelaksanaannya, Puguh menjelaskan bahwa desa diberi tiga pilihan model pembentukan koperasi: menggunakan koperasi eksisting yang sudah ada, membentuk koperasi baru bila sebelumnya belum tersedia, atau melakukan penyesuaian terhadap koperasi lama agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Semua akan diputuskan berdasarkan hasil musyawarah desa. Setiap wilayah bisa memilih pendekatan yang paling cocok dengan situasi lokalnya,” terang Puguh.
Usai Musdes, tahapan berikutnya adalah legalisasi melalui notaris, kemudian dilanjutkan proses administrasi hingga tercatat secara resmi sesuai ketentuan perundang-undangan.
Namun demikian, Puguh mengakui bahwa tantangan terbesar saat ini bukan pada semangat masyarakat, melainkan pada kesiapan sumber daya manusia di level desa.
“Dari pantauan kami, semangat desa sangat tinggi. Tapi kemampuan SDM dalam mengelola koperasi masih perlu ditingkatkan secara serius,” ungkapnya.
Dalam sesi diskusi bersama para kepala desa, aspirasi soal kebutuhan pendampingan teknis pun mencuat. Menanggapi hal itu, Puguh menyampaikan komitmen penuh untuk menyediakan bimbingan dan pelatihan yang diperlukan.
“Kami sepakat bahwa desa tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Pendampingan menyeluruh akan kami siapkan,” ucapnya menegaskan.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah dan desa, serta partisipasi aktif dari masyarakat, Pemprov Kaltim yakin bahwa Koperasi Merah Putih dapat menjadi pilar baru ekonomi berbasis komunitas yang tahan banting dan berkelanjutan di kawasan pedesaan. (Adv/diskominfokaltim)