gerakanaktualnews.com, Samarinda – Kandidat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) nomor urut 2, Rudy Mas’ud, kini menghadapi sorotan publik terkait dugaan dinasti politik yang dihubungkan dengan beberapa anggota keluarganya yang menduduki posisi penting di pemerintahan Kaltim. Kakak Rudy, Rahmad Mas’ud, saat ini mencalonkan diri untuk periode kedua sebagai Wali Kota Balikpapan setelah memimpin sejak 2019. Dua saudara lainnya, Hasanuddin Mas’ud (Hamas) dan Syahariah Mas’ud, juga aktif di kancah politik Kaltim, dengan Hasanuddin menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltim.
Di tengah isu yang beredar, Rudy Mas’ud mengeluarkan klarifikasi dalam video yang tersebar melalui platform WhatsApp. Ia menegaskan bahwa pemilihan posisi politik di Indonesia didasarkan pada mekanisme demokratis, bukan warisan.
“Kami dipilih oleh rakyat, bukan berdasarkan penunjukan. Ini sepenuhnya adalah keputusan rakyat,” ujarnya. Rudy menyatakan keyakinannya bahwa pencalonannya sebagai kandidat didorong oleh kompetensi serta rekam jejak yang dimilikinya, bukan sekadar faktor keluarga.
Pada kesempatan yang sama, akademisi Prof. Elvi memberikan pandangan mengenai perdebatan terkait dinasti politik. Ia menekankan bahwa penilaian atas isu dinasti politik tidak cukup dilakukan melalui prosedur demokrasi yang formal, tetapi juga harus mempertimbangkan esensi demokrasi yang substansial.
“Jika menilai dinasti politik, gunakan pendekatan demokrasi substansial, bukan hanya prosedural. Dari prosedur, hasilnya bisa benar, tetapi dalam kerangka substansial, bisa berbeda hasilnya,” jelas Prof. Elvi.
Prof. Elvi menambahkan bahwa dalam pemilihan umum, aspek elektabilitas yang lebih besar pengaruhnya dibanding kompetensi.
“Pada akhirnya, yang menentukan dalam kontestasi adalah sejauh mana dukungan publik terhadap kandidat, bukan hanya kompetensi,” tambahnya.
Sementara itu, Rudy juga terlibat dalam kegiatan olahraga bersama masyarakat di Samarinda, mengajak warga untuk hidup lebih aktif dan sehat melalui senam bersama. Kegiatan ini dinilai sebagai upaya Rudy untuk lebih dekat dengan masyarakat dan mendengarkan langsung aspirasi mereka.
Dengan klarifikasi ini, Rudy berharap masyarakat dapat menilai dengan bijak dan mendukung proses demokrasi yang berlangsung di Kaltim. (*)