1 Views

Gerakanaktualnews.com, Samarinda — Ratusan perempuan mengikuti layanan pemeriksaan dini kanker serviks yang disediakan secara gratis dalam rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Rakernas X PKK Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 7–8 Juli 2025 di Convention Hall Sempaja Samarinda ini menempatkan deteksi dini kanker rahim sebagai salah satu agenda kesehatan utama.

Layanan skrining ini menyasar sedikitnya 200 peserta dan melibatkan berbagai metode modern, seperti HPV DNA test dan IVA test (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), dua prosedur medis yang dinilai efektif untuk mendeteksi risiko kanker serviks sedini mungkin.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim), dr. Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa lonjakan kasus kanker serviks beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius, sehingga edukasi serta deteksi dini harus digencarkan secara masif.

“Sering kali, kanker ini muncul tanpa gejala. Pasien baru menyadarinya ketika sudah berada pada stadium lanjut. Kalau sudah sampai tahap itu, sering kali tindakan medis yang tersedia adalah operasi pengangkatan rahim. Karena itulah, deteksi dini sangat penting,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Ia menjelaskan, HPV DNA test memungkinkan tenaga medis mengenali keberadaan virus penyebab kanker sebelum sel-sel mengalami perubahan ganas. Sementara itu, IVA test memungkinkan pemeriksaan langsung kondisi serviks dengan cara yang cepat, aman, dan terjangkau.

“Kalau bisa diketahui sejak awal, penanganannya pun lebih ringan, peluang kesembuhan lebih besar, dan tentu kualitas hidup pasien bisa jauh lebih baik,” imbuh dr. Jaya.

Tidak hanya fokus pada kesehatan reproduksi, kegiatan ini juga dirangkai dengan berbagai layanan kesehatan gratis lainnya, seperti donor darah, pembagian kacamata gratis, serta penyuluhan gizi keluarga.

Kegiatan ini terwujud berkat kerja sama antara Tim Penggerak PKK Pusat, Dinas Kesehatan Kaltim, Kementerian Kesehatan RI, serta sejumlah mitra dari sektor kesehatan.

Lebih dari sekadar pemeriksaan, acara ini menjadi ajakan terbuka kepada seluruh perempuan untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri, terutama bagian tubuh yang sering diabaikan hingga terlambat mendapatkan perawatan.

Ke depan, dr. Jaya berharap program skrining seperti ini tidak berhenti di event seremonial semata. Ia menginginkan kegiatan semacam ini terus digulirkan ke daerah-daerah, terutama wilayah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan.

“Kesehatan perempuan adalah fondasi bagi keluarga dan masyarakat. Kalau kita ingin generasi sehat, maka ibunya juga harus sehat,” tegasnya. (Adv/diskominfokaltim)

By RETNO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *