39 Views

Gerakanaktualnews.com, Samarinda — Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menunjukkan keseriusannya dalam menjawab tantangan nasional di bidang ketahanan pangan. Dalam sebuah rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah provinsi pada Rabu kemarin (14/5/2025), Rudy menyatakan bahwa Kaltim siap bertransformasi menjadi salah satu pusat produksi beras terbesar di Indonesia.

Langkah ambisius ini menyusul arahan langsung dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang menginginkan pembukaan lahan sawah baru seluas 20.000 hektare di Bumi Etam. Menurut Rudy, target tersebut bukan hal mustahil untuk dicapai dalam jangka waktu enam bulan.

“Teknologi pertanian modern yang kita saksikan langsung di lapangan memberi harapan besar. Saya percaya kita bisa mewujudkan swasembada beras dalam waktu dekat,” tegas Rudy, merujuk pada kunjungannya ke kawasan pertanian di Desa Gunung Mulia, Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang baru-baru ini dikembangkan bersama Kementerian Pertanian.

Dalam kunjungan tersebut, Rudy melihat langsung bagaimana pendekatan pertanian berbasis mekanisasi diterapkan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan tantangan iklim. Inovasi ini dinilainya sebagai kunci keberhasilan program percepatan produksi pangan di Kaltim.

Sebagai bagian dari strategi nasional, Kementan juga telah menunjuk Kutai Timur dan Kutai Kartanegara sebagai wilayah prioritas. Masing-masing daerah ditargetkan mampu menyumbang lahan sawah seluas 18.000 dan 12.000 hektare. Kawasan Muara Enggelam di Kukar disebut-sebut sangat potensial karena sistem pengairannya yang dekat dengan aliran sungai besar.

Meski lahan tersedia, Rudy menekankan pentingnya dukungan infrastruktur penunjang, terutama dalam hal distribusi pupuk dan ketersediaan alat pertanian. Ia menilai bahwa tantangan logistik harus segera diatasi agar proses tanam dapat berjalan optimal.

“Enam bulan ke depan adalah momen pembuktian. Kita ingin dunia melihat bahwa Kaltim tak hanya berjaya di sektor energi, tapi juga bisa berdiri di garis depan dalam urusan pangan,” ujar Rudy.

Gerakan awal telah dimulai, namun keberhasilan transformasi ini bergantung pada kekompakan seluruh elemen, baik dari pemerintah, swasta, hingga petani di lapangan. Tantangan ke depan tak sedikit, tetapi dengan komitmen yang kuat, visi menjadikan Kaltim sebagai lumbung pangan bukan sekadar mimpi. (Adv/Diskominfo Kaltim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *