2 Views

gerakanaktualnews.com, TENGGARONG – Tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat perhatian serius dari Komisi IV DPRD Kukar.

Anggota Komisi IV, Muhammad Idham, menegaskan bahwa persoalan ini harus segera ditangani secara menyeluruh agar tidak semakin meluas dan menghambat masa depan generasi muda.

“Kalau ada anak-anak yang putus sekolah dengan alasan tidak mampu, ini menjadi problem baru yang harus segera kita cari solusinya. Pendidikan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah,” tegas Idham.

Menurutnya, pemerintah daerah maupun pusat sebenarnya telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang, mulai dari program wajib belajar, beasiswa, hingga bantuan perlengkapan sekolah. Oleh sebab itu, ia menilai tidak seharusnya kasus putus sekolah masih terjadi di era sekarang.

Idham menjelaskan, di setiap kecamatan sudah tersedia Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai alternatif bagi anak-anak yang sempat berhenti sekolah.

Program ini memungkinkan mereka tetap mendapatkan hak belajar dengan pola khusus sesuai kondisi masing-masing.

“SKB sudah berjalan di seluruh kecamatan, dan itu harus dimaksimalkan agar tidak ada anak yang benar-benar kehilangan akses pendidikan,” jelasnya.

Komisi IV DPRD Kukar juga berkomitmen melakukan monitoring langsung ke lapangan guna memetakan persoalan sekaligus memastikan semua program pemerintah benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.

“Kami akan turun ke setiap kecamatan, memastikan data anak-anak putus sekolah benar adanya, serta mencari penyebab utamanya,” tambah Idham.

Ia turut menyinggung program unggulan Kukar Idaman, yang salah satunya menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan.

Idham menegaskan bahwa sektor pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam penganggaran daerah, baik dari sisi penyediaan fasilitas, peningkatan kualitas guru, maupun pemenuhan kebutuhan siswa.

“Kalau kita ingin mewujudkan Kukar sebagai daerah maju, pendidikan harus ditempatkan di garda terdepan. Tidak ada alasan anak-anak kita tidak bersekolah,” ujarnya.

Dengan perhatian serius dari DPRD, pemerintah daerah, serta dukungan masyarakat, diharapkan angka putus sekolah di Kukar dapat ditekan secara signifikan.

“Kami ingin semua anak di Kutai Kartanegara mendapat kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan, karena itu kunci masa depan daerah ini,” tutup Idham.(ADV/DPRDKUKAR/vinsen).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *