gerakanaktualnews.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen untuk menggali dan melestarikan keberagaman olahraga tradisional yang ada di Indonesia, khususnya yang berasal dari Kaltim.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga warisan budaya yang tak ternilai bagi generasi mendatang.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional serta Layanan Khusus Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menjelaskan bahwa upaya pelestarian olahraga tradisional telah dilakukan dengan menjaga kelestarian cabang-cabang yang sudah ada, serta menggali potensi olahraga tradisional baru.
Dispora Kaltim juga telah menyediakan instruktur khusus untuk mendalami dan mengajarkan olahraga tradisional ini.
“Olahraga tradisional yang sudah ada, kita jaga kelestariannya, dan untuk yang baru kita eksplor bersama instruktur yang memiliki keahlian di bidang ini,” ujar Thomas, Senin (11/11/2024).
Beberapa jenis olahraga tradisional yang kini semakin digemari di Kaltim antara lain enggrang, gasing, sumpit, ketapel, dan balogo.
Thomas juga menyebutkan bahwa olahraga ekstrem, seperti panahan tradisional, memiliki lokasi khusus untuk melaksanakannya.
“Olahraga seperti panahan tradisional memerlukan tempat yang tepat. Jadi kami mengadakan acara yang memungkinkan olahraga tradisional diikuti oleh berbagai kalangan usia, sedangkan olahraga lainnya sering dipertandingkan di event-event tertentu,” jelasnya.
Selain menjaga kelestarian, Dispora Kaltim juga melakukan modifikasi terhadap beberapa olahraga tradisional yang kurang terekspos.
Modifikasi ini bertujuan agar olahraga tersebut bisa diperkenalkan dalam kegiatan festival olahraga tradisional yang digelar setiap tahun genap.
“Festival olahraga tradisional yang diadakan setiap tahun genap lebih berfokus pada permainan yang sifatnya untuk bertanding, namun juga mengangkat narasi dan cerita di balik olahraga tersebut,” kata Thomas.
Menurutnya, ada lima jenis olahraga tradisional yang sering dipertandingkan di tingkat nasional, yang ditentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kelima olahraga tersebut termasuk sumpit, gasing, enggrang, pasir, dan terompah.
“Pada 2025 nanti, olahraga-olahraga tradisional tersebut akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Tradisional Nasional (POTRADNAS) yang akan diadakan di Gorontalo,” jelasnya.
Thomas berharap, dengan terus melestarikan dan memperkenalkan olahraga tradisional, Kaltim dapat berkontribusi pada pengembangan budaya olahraga yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya warisan bangsa. (Adv/Dispora Kaltim)