Gerakanaktualnews.com, Samarinda – Banjir yang terus berulang di Samarinda masih menjadi persoalan serius. Hujan deras pada 29 Januari 2025 lalu menyebabkan lima kecamatan terendam, berdampak pada 5.900 warga, serta melumpuhkan aktivitas masyarakat selama empat hari.
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, mengusulkan penerapan teknologi sederhana namun efektif, yakni lubang biopori di setiap rumah warga.
Menurut Viktor, jika setiap rumah memiliki biopori, genangan air bisa berkurang hingga 30 persen. Selain membantu penyerapan air ke dalam tanah, biopori juga berfungsi mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, yang dapat dimanfaatkan untuk penghijauan.
“Banjir ini tidak bisa diatasi hanya dengan infrastruktur besar. Masyarakat juga harus berperan aktif. Jika tiap rumah memiliki lubang biopori, air hujan bisa terserap lebih cepat, mengurangi risiko genangan,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Selain itu, Viktor menilai pembangunan polder atau danau retensi perlu diperluas. Ia mengapresiasi langkah Pemkot Samarinda dalam membangun Polder Pampang dan Bengkuring, namun menekankan perlunya proyek serupa di titik-titik rawan banjir lainnya.
“Polder yang sudah ada harus segera diselesaikan, lalu dilanjutkan ke wilayah lain yang sering banjir. Ini bagian dari solusi jangka panjang,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir, Viktor juga menyoroti pentingnya normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus (SKM). Ia menekankan bahwa pembebasan lahan di sepanjang SKM harus dilakukan dengan adil, memastikan warga terdampak mendapatkan solusi yang layak.
Lebih lanjut, ia mengusulkan pembangunan sistem kanal dan pemasangan pompa air untuk mempercepat aliran air ke Sungai Mahakam. Langkah ini dinilai krusial, terutama bagi wilayah Samarinda Utara yang kerap mengalami banjir parah.
Namun, ia menegaskan bahwa infrastruktur saja tidak cukup. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor utama dalam pencegahan banjir. Sampah plastik yang menyumbat saluran drainase sering kali memperparah genangan air di kawasan pemukiman.
“Warga harus aktif menjaga kebersihan. Gotong royong membersihkan parit dan saluran air di tingkat RT perlu digalakkan secara rutin,” tandasnya. (Adv/DPRDSamarinda)