21 Views

Gerakanaktualnews.com, Samarinda — Tingginya angka perceraian di Indonesia mendorong pemerintah untuk mencari solusi efektif. Salah satu langkah yang tengah dirancang oleh Kementerian Agama (Kemenag) adalah penerapan kursus pranikah selama enam bulan bagi calon pengantin.

Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan berumah tangga sebelum pasangan melangsungkan pernikahan.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini. Menurutnya, persiapan yang matang sebelum menikah menjadi kunci utama dalam membangun keluarga harmonis dan menekan angka perceraian yang terus meningkat setiap tahunnya.

Novan menyoroti bahwa kurangnya pemahaman pasangan mengenai hak dan kewajiban dalam rumah tangga sering kali menjadi pemicu perceraian. Ia mencatat bahwa 35 persen pernikahan berakhir dengan perceraian akibat berbagai faktor, mulai dari masalah ekonomi, konflik berkepanjangan, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan ketidaksepahaman dalam pernikahan lintas agama.

“Banyak pasangan menikah tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Kursus pranikah ini bisa menjadi sarana edukasi yang membantu mereka memahami esensi pernikahan,” ujarnya, Rabu (19/3/2025).

Agar kebijakan ini berjalan optimal, Novan menekankan pentingnya sosialisasi yang luas agar calon pengantin sadar akan pentingnya kesiapan mental dan finansial sebelum menikah.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu dilibatkan dalam penyusunan kurikulum kursus pranikah agar sesuai dengan kebutuhan di setiap wilayah.

Jika diterapkan secara efektif, program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas rumah tangga masyarakat, sekaligus mengurangi tingkat perceraian secara signifikan. (Adv/DPRDSamarinda)

By RETNO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *