Pembangunan Sekolah di Daerah 3T Tidak Harus Mengikuti Standar Normal, Sebut Rusman Ya'qub

Wahyu Retno | Senin, 30 Okt 2023 12:00 WITA
Pembangunan Sekolah di Daerah 3T Tidak Harus Mengikuti Standar Normal, Sebut Rusman Ya'qub Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA — Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rusman Ya'qub menyoroti persoalan pemaksimalan fasilitas sarana dan prasarana di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kaltim yang masih menjadi tantangan hingga saat ini.

Rusman menyebutkan, salah satu kendalanya adalah infrastruktur yang terbatas. Menurutnya, jika ingin membangun sekolah untuk satuan pendidikan tertentu di daerah 3T, tidak harus mengikuti standar aturan secara umum.

"Karena kalau mengikuti standar normal, misalnya jumlah siswa yang tercukupi atau tidak untuk dibentuk (sekolah) di situ, ya nggak akan maju-maju," tandasnya, beberapa waktu lalu.

Sebab, membangun sekolah di daerah 3T adalah kebijakan untuk kepentingan. Apalagi, ia menjelaskan, daerah 3T yang dimaksud berada di daerah perbatasan dan terluar, sehingga ada kepentingan nasionalisme di dalamnya.

"Jangan sampai misalnya, ada anak yang tinggal di daerah perbatasan, justru sekolahnya di negara lain yang dekat dengan perbatasan itu," singgung Rusman.

Umumnya, Rusman menjelaskan, jika ingin membangun Sekolah tingkat SMP maka harus melihat dari jumlah potensi lulusan yang akan dihasilkan. Namun, jika konteksnya adalah daerah 3T tidak akan mungkin menggunakan teori tersebut.

"Ada kepentingan bangsa-bangsa yang lebih besar. Makanya kadang-kadang bisa saja ada sekolah di daerah 3T tapi siswanya lebih sedikit," tambahnya.

Lebih jauh, Rusman meminta, standar-standar pembangunan sekolah yang biasanya mempertimbangkan jumlah lulusan siswa di suatu daerah harus dikesampingkan, karena daerah 3T tidak bisa disamakan dengan daerah lain.

"Jadi kalau di daerah 3T, pasti tidak bisa mengacu ke standar normal. Tetapi mengacu kepada kepentingan politik negara. Jangan kalau mau bangun sekolah di daerah 3T harus terpenuhi standarnya. Ya, nggak pintar-pintar nanti orang," tutupnya. (Adv/dprdkaltim)


Tinggalkan Komentar