Ahmad Yani Reses di Desa Loa Janan Ulu, Masyarakat Beri Masukan Penolakan Sodetan di Sungai Tenggarong

Amril Ibnu Marzuki | Jumat, 27 Okt 2023 12:00 WITA
Ahmad Yani Reses di Desa Loa Janan Ulu, Masyarakat Beri Masukan Penolakan Sodetan di Sungai Tenggarong Anggota DPRD Kukar Ahmad Yani Lakukan Reses di Desa Loa Janan Ulu

gerakanaktualnews.com, Tenggarong - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan reses bersama konsituennya di Desa Loa Janan Ulu, kemarin lalu.

Agenda kegiatan reses tersebut, adalah untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat di Wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) dengan menyerap aspirasi sebagai bahan pengajuan program pembangunan di wilayah masing - masing.

Masa reses selama enam hari, Anggota DPRD Kukar, Ahmad Yani menyerap aspirasi masyarakat di tiga desa, yakni Desa Loa Janan Ulu, Desa Purwaja Kecamatan Loa Janan dan terakhir di Desa Margahayu Kecamatan Loa Kulu.

Dari kunjungannya ke Desa Loa Janan Ulu, salah satu aspirasi yang disampaikan warga adalah penolakan terhadap sodetan atau sistem pengendalian banjir dari pemerintah provinsi. Rencananya, sodetan ini akan mengalirkan air dari Samarinda ke sungai di Desa Loa Janan Ulu, yang saat ini sedang mengalami sedimentasi.

Apabila itu terjadi, maka bisa mengakibatkan naiknya volume air dan berimbas terjadinya banjir di rumah warga.

“Rata-rata satu desa di Loa Janan Ulu itu menolak, kecuali ada progres dari Pemkab Kukar terkait normalisasi sungai dan pembebasan rumah masyarakat di bantaran sungai,” kata Ahmad Yani.

Ia menegaskan, aspirasi tersebut bakal diperjuangan agar menjadi perhatian pemerintah. Sebab problematika sungai yang menjadi perbatasan antara wilayah Kutai Kartanegara dan Samarinda itu, tidak berjalan normal dan mengalami pendangkalan.

Jika kiriman air dari Samarinda akan dialirkan ke sungai tersebut, tentu akan menyebabkan banjir satu desa. Oleh sebab itu, Pemkab Kukar dan Pemkot Samarinda perlu mengantisipasi hal tersebut secepatnya.

“Perlu kerja sama antara Pemerintah Kukar dan Samarinda karena itu daerah perbatasan yang dipisahkan oleh sungai,” tuturnya.

"Usai masa reses, saya bersama Dinas PU dan Perkim akan kembali ke lapangan, berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, untuk membahas dan mencari solusi terbaik mengenai masalah ini," tambah Ahmad Yani mengakhiri. (adv/dprdkukar)


Tinggalkan Komentar