Sunggono minta Stunting di Kukar di tangani dengan baik 

Muhammad Akbar | Selasa, 19 Okt 2021 12:00 WITA
Sunggono minta Stunting di Kukar di tangani dengan baik  Angka Stunting pada 2016 mencapai 36 persen. Ia mengklaim angkanya selalu menurun dalam setiap tahunnya. 

gerakanaktualnews.com, TENGGARONG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan generasi emas Kukar bebas dari stunting, di RSUD AM Parikesit, Selasa (19/10/2021).

Sunting merupakan suatu masalah yang dialami manusia yaitu, kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak dari standar usianya. 

"Masalah stunting harus ditangani dengan baik, paling tidak dari tahun ke tahun di setiap kecamatan maupun desa terjadi penurunan angka, "kata Sekda Kukar, Sunggono. 

Sunggono membeber, angka stunting pada 2016 mencapai 36 persen. Ia mengklaim angkanya selalu menurun dalam setiap tahunnya. 

Dihitung dari jumlah bayi yang berada dalam kandungan, penurunan tersebut sangat signifikan, tentunya hal tersebut ditangani dengan baik oleh tim Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S). 

"Meski banyak keterbatasan ditengah pandemi, namun kami tetap optimis  mengatasi stunting," sebutnya 

Ia berharap, tahun depan angka stunting bisa turun menjadi 15 persen. Target nasional sendiri hingga 2024, angka stunting sendiri mencapai 14 persen. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar yang juga Plt Direktur RSUD AM Parikesit Martina Yuliati mengatakan, penanganan stunting di Kukar dilakukan oleh Tim KP2S yang diketuai oleh H Sunggono. Dalam tim tersebut terdiri berbagai OPD, diantaranya Bappeda, Dinkes, PMD. 

"Dalam mengatasi stunting, saat ini sasarannya ditambah kepada remaja, karena remaja akan mengalami kehamilan juga, jadi kesehatannya perlu dijaga" ujarnya. 

Untuk mencapai kehamilan yang baik, sejak remaja jangan sampai kekurangan zat besi, karena ibu hamil perlu tambahan zat besi. 

"Kalau kekurangan zat besi bisa anemia, sedangkan kalau ibu hamil minum suplemen penambah darah, itu hanya untuk dirinya sendiri, bukan untuk bayinya, " tandasnya. (Adv)


Tinggalkan Komentar