Perusda Ketenagalistrikan Usulkan Penambahan Modal di DPRD Kaltim

Muhammad Rusli | Kamis, 22 Okt 2020 12:00 WITA
Perusda Ketenagalistrikan Usulkan Penambahan Modal di DPRD Kaltim Komisi II DPRD Kaltim Membahas Dan Menindaklanjuti Usulan Dari Perusda Kelistrikan.

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA - Masalah kelistrikan memang masih merupakan sektor yang perlu mendapat perhatian semua pihak. Oleh sebab itu Komisi II DPRD Kaltim melakukan rapat tertutup dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Ketenagalistrikan. Berlangsung di lantai 3 gedung D, Selasa (20/10/2020).

Komisi II DPRD Kaltim membahas dan menindaklanjuti usulan dari Perusda Kelistrikan yang mengajukan permintaan penambahan modal senilai Rp.100 Milyar, berlangsung di Gedung D lantai 3 DPRD Kaltim. Selasa (20/10/2020).

Direktur Perusda Ketenagalistrikan, Abdurahman Chered mengungkapkan pihaknya menyampaikan prospek dan rencana kerja Perusda Ketenagalistrikan terutama pembangkit listrik tenaga surya, dikarenakan sangat berpotensi disektor tersebut.

“Perlu di ketahui, pembangkit listrik tenaga surya itu memiliki potensi yang sangat besar, kemudian pembangkit listrik tenaga sampah serta pembangkit listrik tenaga biomasa (limbah kelapa sawit). Karena sekarang dari PLN bisa menunjuk langsung kepada badan-badan yang mendirikan pembangkit listrik dengan energi terbarukan,” jelas Abbdurahman selesai melakukan rapat dengan komisi II DPRD Kaltim.

“Pada 2020 ini kita ada setor ke PAD sekitar Rp1,4 milyar, artinya kita sekarang memang pada saat kita membangun pembangkit listrik PLTU yang ada sekarang itukan banyak dengan dana Bank ya sehingga banyak kita mencicil Bank itu sampai selesai 2023, sehingga deviden yang kita bagi sangat kecil sampai pinjaman itu selesai,” lanjut Abbdurahman sambil tersenyum.

Selanjutnya Abbdurahman mengatakan untuk tahun 2021 pihaknya mengajukan penambahan modal guna menunjang prospek dan program yang akan mereka lakukan menuju energi yang terbarukan.

Terus terang kita ada mengajukan penambahan modal lagi ke pemerintah provinsi Rp100 Milyar untuk tahun 2021, itu kita sudah lakukan tahun 2018 dan sudah disetujui oleh RUPS bahwa pemerintah akan memberikan Rp100 Milyar. Tapi karena kondisi keuangan yang belum memungkinan, sehingga sampai sekarang belum dicairkan.

“Maka hal tersebut kami paparkan ke komisi II bahwa peluang Rp100 milyar kita gunakan untuk pembangkit listrik rufftop (atap) kemudian pembangkit listrik tenaga sampah dan pembangkit listrik tenaga limbah, limbah dari kebun kelapa sawit kita olah menjadi energi terbarukan,” ucap Abdurahman Chered.

Ketua Komisi II, Veridiana Huraq Wang membenarkan adanya usulan Perusda Ketenagalistrikan terkait penambahan modal, untuk membuka bisnis baru yang korelasinya juga untuk meningkatkan PAD . (adv)


Tinggalkan Komentar