TikTok Shop Tutup, Nidya: UMKM Harus Lebih Kreatif dalam Era Digital

Wahyu Retno | Rabu, 25 Okt 2023 12:00 WITA
TikTok Shop Tutup, Nidya: UMKM Harus Lebih Kreatif dalam Era Digital Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono

gerakanaktualnews.com, Samarinda — TikTok Shop resmi ditutup pada Rabu, (4/10/2023), mengikuti ketentuan dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Penutupan fitur ini di Indonesia menimbulkan pertanyaan besar terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengandalkan platform ini sebagai sarana bisnis online.

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, menggarisbawahi bahwa penutupan TikTok Shop tidak berarti akhir dari peluang bisnis online bagi UMKM. Ia menekankan bahwa masih ada banyak media lain yang dapat digunakan untuk promosi dan berjualan secara online.

"TikTok pada dasarnya adalah media sosial dengan fitur transaksi jual beli di dalamnya. Meskipun TikTok Shop tutup, ini bukan berarti akhir dari kesempatan bisnis online bagi UMKM. Masih banyak platform marketplace yang dapat digunakan," kata Nidya Listiyono, beberapa waktu lalu

Namun, terdapat keluhan dari sebagian pedagang offline yang merasa terdampak dengan penutupan TikTok Shop. Mereka melaporkan penurunan omzet hingga 50 persen. Nidya Listiyono melihat hal ini sebagai bagian dari persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis.

Lebih lanjut, Nidya Listiyono mengajak pengusaha UMKM untuk menjadi lebih kreatif, terutama dalam strategi penjualan, mengingat era digitalisasi yang semakin berkembang. Ia menekankan pentingnya untuk tidak menolak digitalisasi dan melihatnya sebagai peluang.

“Memang harus lebih kreatif lagi ya, terutama dalam strategi penjualan. Saat ini memang sudah zamannya digitalisasi, mau tidak mau-suka tidak suka harus belajar dan akrab dengan Digital,” turut politisi Golkar ini.

Ia juga menyatakan harapannya bahwa penutupan TikTok Shop dapat mendorong pedagang offline untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam menciptakan produk atau layanan yang berbeda. Diharapkan mereka untuk bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.

“Jadi, bagi para UMKM, buatlah diferensiasi dari apa yang kalian ciptakan dan dijual. Inilah yang dimaksud dengan penerapan konsep Blue Ocean Strategy, di mana dengan bekerja kreatif, kita bisa mendapatkan margin atau keuntungan yang lebih besar,” tuturnya.

Dengan ditutupnya TikTok Shop, UMKM diharapkan dapat melihat peluang baru dan terus berinovasi dalam menjalankan bisnis mereka di era digital yang terus berkembang.

"Sebagai pengusaha atau enterpreneur harus terus selalu optimis. Melihatnya selalu ada peluang dan jangan lupa terus berinovasi," tandasnya. (Adv/dprdkaltim)


Tinggalkan Komentar