Jonggon Bisa Jadi Pusat Industri Jahe di Kaltim, Sebut Sekprov Kaltim

Amril Ibnu Marzuki | Selasa, 21 Nov 2023 12:00 WITA
Jonggon Bisa Jadi Pusat Industri Jahe di Kaltim, Sebut Sekprov Kaltim Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni

gerakanaktualnews.com, Samarinda - Jonggon sebuah desa yang ada di wilayah Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, ternyata bisa menjadi sebuah tempat yang sangat strategis dalam melakukan hilirisasi komoditi di Kaltim, Jonggon merupakan salah satu pusat kegiatan produksi dan suplai bahan baku yang tersedia ,yaitu jahe (Zingiber officinale).

Kalimantan Timur (Kaltim) dapat menjadi pusat industri produksi jahe yang menjanjikan. Iklim dan tanah yang cocok akan menciptakan kondisi yang sangat ideal untuk pertumbuhan jahe, membuka peluang besar bagi pengembangan sektor industri di Bumi Etam.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni, saat hadir dalam Focus Group Discussion Indentifikasi lahan dan hilirisasi industri kabupaten/kota se-Kaltim, di Ballroom Hotel Harris Samarinda, Senin (20/11/2023).

“Kita tidak pernah tahu dan tidak mengira ke depannya, mungkin Jonggon akan menjadi pusat industri kegiatan produksi jahe, yang nantinya bisa terkoneksi dengan industri herbal,” kata Sri Wahyuni.

Dengan adanya pabrik jahe di Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni sangat yakin apabila ke depannya itu dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, lahan, dan kawasan industri secara keseluruhan.

Tidak hanya itu, jika mendirikan pabrik herbal di Kaltim, pihaknya berencana mengurangi pengiriman bahan baku ke pulau Jawa. Dan, mengoptimalkan sumber daya yang ada di Kaltim. Dampak yang diharapkan, dapat mengurangi ongkos produksi yang selama ini cukup besar.

“Kalau ada pabrik jahe di sini, tidak menutup kemungkinan suplai bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, lahan, kawasan industri, itu juga akan meningkat. Bahan bakunya tidak lagi dikirim ke pulau Jawa, namun akan diambil dari Kaltim. Kemarin kan hitung-hitungannya ongkosnya itu masih besar,” jelas Sri Wahyuni.

Lebih lanjut, Sri Wahyuni menyebutkan bahwa dengan melakukan hilirisasi komoditi di Bumi Etam. Maka secara keseluruhan, Pemerintah Provinsi Kaltim berusaha memetakan suplai bahan baku yang tersedia.

“Langkah ini diharapkan dapat mengubah bahan baku yang belum diolah menjadi komoditas dengan nilai tambah yang lebih tinggi,” tegas mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim itu.(adv/kominfokaltim)

 


Tinggalkan Komentar