Ribuan Pengunjung Padati Pantai Biru Desa Kersik Pada Liburan Lebaran Idul Fitri 1445 H

Amril Ibnu Marzuki | Rabu, 17 Apr 2024 12:00 WITA
Ribuan Pengunjung Padati Pantai Biru Desa Kersik Pada Liburan Lebaran Idul Fitri 1445 H Wisata Pantai Biru di Desa Kersik, Kecamatan Marang Kayu, Kukar

gerakanaktualnews.com, Tenggarong – Ribuan wisatawan berkunjung ke sejumlah objek wisata selama libur panjang lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, Salah satunya Pantai Biru yang berada di Desa Kersik, Kecamatan Marang Kayu, Kukar.

Tercatat ribuan pengunjung memadati Pantai Biru Desa Kersik selama libur lebaran. Diperkirakan pengunjung yang datang bisa mencapai 500 orang perharinya, dan puncaknya pada tanggal 13-14 April 2024, H+3 setelah Idulfitri 1445 Hijriah.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Pokdarwis Pantai Biru, Desa Kersik, Jumriana. Ia mengatakan kunjungan wisata selama libur dan cuti bersama tahun ini mengalami peningkatan.

“Saat ini sedang ramai pengunjung dari berbagai daerah di Kalimantan Timur,” kata Jumriana.

Jumriana mengungkapkan bahwa Pantai Biru Desa Kersik mematok biaya masuk sebesar Rp 10 ribu untuk kendaraan roda dua sedangkan untuk roda empat di tarif sebesar Rp 30 ribu.

Ia kemudian menuturkan wahana dan fasilitas wisata yang ditawarkan pengelola Pantai Biru cukup lengkap. Antaranya perlengkapan menyelam atau snorkling, perahu ketinting, dan wahana air banana boat. Disamping itu pantai tersebut juga memiliki fasilitas gazebo dan musala.

Dengan meningkatnya jumlah kunjungan di hari libur lebaran, Jumriana juga mengutarakan harapan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara untuk membantu melengkapi sarana penujang objek wisata di Desa Kersik. Satu di antaranya yakni membangun tanggul atau pemecah gelombang di sepanjang bibir pantai.

Menurutnya adanya tanggul itu sekarang amat dibutuhkan, pasalnya kondisi Pantai Biru saat ini cukup memperihatintan, sebab beberapa tahun belakangan objek wisata tersebut mengalami abrasi karena gelombang laut. Ia berharap Pemkab Kukar untuk dapat membuat penahan ombak sehingga tidak terjadi abrasi yang lebih parah.

“Setiap tahun 5 sampai 10 meter bibir pantai tergerus abrasi, selain itu pohon yang telah kami tanam di pinggir pantai juga disapu air laut, “akhirinya. (Adv/Kominfokukar)


Tinggalkan Komentar