Masalah Stunting Tinggi di Kaltim, Puji Setyowati Dorong Peningkatan Pendataan dan Fasilitas Kesehatan

Wahyu Retno | Selasa, 24 Okt 2023 12:00 WITA
Masalah Stunting Tinggi di Kaltim, Puji Setyowati Dorong Peningkatan Pendataan dan Fasilitas Kesehatan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA — Masalah stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menduduki peringkat tertinggi di Indonesia pada tahun 2022, dengan persentase mencapai 23,9 persen. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Puji Setyowati, mengungkapkan bahwa permasalahan ini bukan hanya terkait dengan penanganan, tetapi juga pendataan stunting yang lebih rinci.

Peninjauan status kesehatan yang baru diimplementasikan melalui Survei Kesehatan Indonesia (SKI) diharapkan akan membantu pemerintah untuk mencatat data yang lebih rinci, sehingga tidak ada lagi warga yang terlewatkan dalam upaya pencegahan stunting.

"Untuk mengatasi masalah stunting, penting untuk melakukan penyaringan ketat terhadap pendatang yang baru tiba di wilayah Kaltim," ujarnya.

Selain masalah stunting, Puji Setyowati juga menyoroti isu kekurangan gizi yang berhubungan dengan tingkat stunting yang tinggi. Ia menyatakan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah proaktif untuk menangani tantangan ini dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di wilayah Kaltim.

Dengan mengidentifikasi masalah gizi anak-anak pada tahap awal, diharapkan angka stunting di Kaltim dapat ditekan lebih efektif.

Puji juga menegaskan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut, terutama perawatan ibu hamil, merupakan langkah serius yang perlu diambil.

"Isu kematian ibu hamil yang datang ke Samarinda tanpa surat-surat adalah situasi yang harus segera diatasi," tambahnya.

Lebih lanjut, Puji Setyowati menekankan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. 

"Upaya perbaikan fasilitas kesehatan harus diimplementasikan secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kaltim," tutupnya. (Adv/dprdkaltim)


Tinggalkan Komentar