Rusman Ya'qub Tolak Keras Pengalihan Lubang Eks Tambang Jadi Destinasi Wisata

Wahyu Retno | Selasa, 24 Okt 2023 12:00 WITA
Rusman Ya'qub Tolak Keras Pengalihan Lubang Eks Tambang Jadi Destinasi Wisata Ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. Rusman Ya'qub

gerakanaktualnews.com, SAMARINDA — Ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. Rusman Ya'qub menolak keras adanya rencana pengalihan lubang eks tambang batu bara menjadi tempat detinasi wisata.

Menurut Rusman, pemanfaatan lubang eks tambang batu bara menjadi tempat destinasi wisata adalah suatu bentuk pengalihan dari tanggung jawab perusahaan.

"Sebetulnya boleh dialihkan, tetapi jika semua persyaratan dan kewajiban perusahaan telah diselesaikan sebagaimana telah ditetapkan Pemprov (Reklamasi)," ujarnya pada Jum'at, (6/10/2023).

Alasan dibaliknya penolakan keras dari fraksi PPP dikarenakan lubang eks tambang yang dijadikan tempat destinasi wisata sudah banyak menelan korban jiwa. 

Rusman menyebutkan, sepanjang tahun 2023 lubang eks tambang sudah menrengguk 15 nyawa anak-anak.

"Bayangkan? Semua korban jiwa tidak ada yang diproses hukum. Bagaimana kita mau menyebutnya pelanggaran jika memang kasusnya tidak pernah diproses," tegas Rusman.

Program serupa pernah diluncurkan oleh mantan Gubernur terdahulu Awang Faroek Ishak yang menjadikan lubang eks tambang batu bara menjadi keramba budidaya air tawar.

"Fraksi PPP dari dulu sudah menolak, karena itu bentuk lain dari pengalihan, perusahaan lari dari tanggung jawabnya," singgungnya.

Kendati demikian, ia tidak menampik jika lubang eks tambang batu bara bisa dimanfaatkan dengan catatan jika sepenuhnya menyelesaikan syarat reklamasi kepada pemerintah provinsi.

Rusman mengingatkan, pemerintah tidak boleh gegabah dalam hal seperti ini karena sudah banyak menelan korban jiwa.

"Jika belum diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, berarti masih ada tanggung jawabnya. Jangan langsung diterima, nanti ujung-ujungnya rakyat yang sengsara dan menjadi korban," tutupnya. (Adv/dprdkaltim)


Tinggalkan Komentar