Festival Buah Lai di Desa Batuah, Tahun Depan Wabup Rendi Solihin Gelar Rekor MURI

Muhammad Akbar | Selasa, 04 Jul 2023 12:00 WITA
Festival Buah Lai di Desa Batuah, Tahun Depan Wabup Rendi Solihin Gelar Rekor MURI -

gerakanaktualnews.com, TENGGARONG - Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menyambangi Desa Wisata Benua Lai atau yang akrab disebut Dewi Belai.

Desa wisata ini berlokasi di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Rendi menuturkan keberadaan buah lai sebagai simbol Kecamatan Loa Janan harus diangkat menjadi kearifan lokal yang mampu menarik minat wisatawan.

Apalagi, pada 9 Juli 2023 akan diselenggarakan Festival Buah Lai. Gelaran ini diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kecamatan Loa Janan.

"Ini festival yang dilakukan pertama kali dan jika berhasil tahun depan memungkinkan untuk memecahkan rekor MURI,” kata Rendi Solihin.

Sebagaimana diketahui, Buah Lai mirip dengan buah Durian, memiliki kulit yang tajam dan tebal. Namun isi buah lai berwarna oranye.

Itu sebabnya buah dengan nama latin durio kutejensis ini disebut juga dengan nama durian oranye.

Adapun, aalah satu wilayah yang berpotensi besar mengembangkan buah lai di Kabupaten Kutai Kartanegara ialah Kecamatan Loa Janan.

Di sana, ada lokasi wisata buah lai yang sudah berdiri selama 30 tahun. Lokasi wisata yang karib disebut Dewi Belai ini dimiliki oleh Hj Nani.

Luas kebunnya terhitung 10 hektare dengan 300 pohon lai. Nani berharap, kebun lai ini bisa terus lestari dinikmati oleh anak dan cucu.

"Biaya masuk masih gratis untuk sementara, tapi apabila fasilitasnya sudah terbangun lengkap baru akan dipungut retribusi," kata Hj Nani.

Seraya mengamini, Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid juga mengaku ingin mempertahankan keberadaan buah lai. 

Keinginannya itu bukan tanpa alasan. Sebab, wilayah Kecamatan Loa Janan khususnya Desa Batuah kini dikepung oleh tambang.

Menurutnya, keberadaan Desa Wisata Buah Lai di Desa Batuah akan mampu mempertahankan kelestarian buah asli Kalimantan tersebut.

"Kalau tidak dibuat desa wisata, kita akan sulit mempertahankan kelestarian buah ini," kata Rasyid.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia pun telah mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memuluskan akses jalan wisata.

Usulan ini langsung mendapat respon positif. Rencananya, akses jalan wisata menuju kebun lai di Desa Batuah akan direalisasikan melalui APBD perubahan 2023. (Akb)


Tinggalkan Komentar