Kuasa Hukum DPRD Balikpapan Sesalkan Media Sebut Inisial dan Partai

gerakanaktualnews.com, BALIKPAPAN - Kuasa Hukum DPRD Kota Balikpapan Ahmad Rifai menyatakan, Senin akan segera melayangkan surat somasi terhadap Kaltim Post dan Diksi.com terkait pemberitaan hasil rapid test anggota DPRD Balikpapan.

“Seperti tadi disampaikan kami akan melayangkan surat kepada media-media yang sudah melakukan pemeberitaan seperti yang sudah saya sebutkan, surat secara resmi, termasuk tuntutan kami. Seni akan kita sampaikan ke kantor mereka,” ujar Ahmad Rifai dalam konfrensi pers, Jumat (15/05/2020).

“Bukan hanya tuntutan permintaan klarifikasi terbuka tapi juga permintaan kepada manajemen, kepada orang-orang yang (wartawan) yang telah melakukan pemberitaan tersebut. Secara detai akan kami sampaikan di dalam surat,” katanya.

Dia mengaku menyesalkan pemberitaan tersebut, karena menyebutkan inisial maupan partai yang dmuat Kaltim Post pada 14 Mei 2020 dan Diksi.co pada 13 Mei 2020. Termasuk juga soal dugaan melakukan kunjungan kerja keluar daerah.

“Dimana pemberitaan tersebut mengenai hasil rapid test dengan judul 2 anggota DPRD reaktif corona yang dimana di dalam pemberitaannya telah menyebutkan nama inisial berserta partainya lalu juga disebutkan diduga hasil kunjungan kerja,” katanya.

“Tadi sudah di klarifikasi Ketua DPRD, DPRD sendiri itu belum menerima hasil rapid test. Namun pada tanggal 14 2020 ini anehnya sudah dibuat berita, kami tidak tahu sumbernya dari mana dan kemudian konfirmasi secara berimbang juga tidak dilakukan,” tandasnya.

“Lalu menyebutkan kunjungan kerja tadi sudah disebutkan ketua DPRD bahwa itu adalah tidak benar. Terkait dua nama yang disebutkan itu tidak pernah ada riwayat kerja,” ujarnya.

Kata dia, secera kelembagaan DPRD meminta media yang telah menyebut inisial dan partai, bukan saja melakukan klarifikasi tetapi juga permintaan maaf secar resmi.

“Secara kelembagaan bahwa DPRD secara terbuka pada hari ini meminta kepada media-media yang telah menyebutkan identitas, secara inisial dan juga asal partainya agar kemudian melakukan klarifikasi dan meminta maaf secara kelembagaan secara resmi,” tukasnya. (adv)