Pokja Ahli Ketahanan Pangan, Gubernur Optimis Dorong Daya Saing Pangan Kaltim

| Senin, 06 Jun 2022 12:00 WITA
Pokja Ahli Ketahanan Pangan, Gubernur Optimis Dorong Daya Saing Pangan Kaltim -

gerakanaktualnews.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membentuk Pokja Ahli Ketahanan Pangan di Kaltim sebagai upaya untuk mendorong peningkatan ketersediaan pangan.

Pembentukan kelompok kerja (Pokja) tersebut, adalah upayah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam mewujudkan ketahanan pangan, terutama penanganan pasca panen dan pemasaran hasil pertanian.

Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan selama pandemi Covid-19, kinerja positif pertanian tidak hanya peningkatan nilai dan volume ekspor.

"Tetapi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional," kata Gubernur Isran Noor saat Rakor Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim 2022 di Ballroom Blue Sky Hotel Balikpapan, pekan lalu.

Karenanya, keberadaan Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di Benua Etam.

Gubernur Kaltim yang juga Ketua Tim Pengarah Pokja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kaltim meminta agar Pokja mengoptimalkan kinerjanya, terutama melakukan langkah-langkah koordinasi perumusan kebijakan ketahanan pangan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan.

Juga pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi, serta berkoordinasi dan sinergi lintas sektor, seluruh stakeholder dan masyarakat guna terwujudnya ketahanan pangan.

Tidak kalah pentingnya, mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi Pemerintah, dunia usaha dan lembaga masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan manajemen pembangunan ketahanan pangan daerah.

"Sekaligus merumuskan langkah operasional seperti program aksi kebijakan ketahanan pangan di daerah," ungkap Gubernur Kaltim. Isran Noor.

Lanjut kemudian Ia meminta dari berbagai bentuk kinerja dapat dimaksimalkan melalui upaya bersama membenahi pertanian dari hulu ke hilir.

Pertanian itu sangat strategis, menurut dia, permasalahannya juga sangat kompleks dan tidak sebatas produksi, tetapi tahapan pasca panen.

Pemerintah selama ini tidak hanya menekankan pada upaya peningkatan produksi, melainkan upaya peningkatan nilai tambah, daya saing, hilirisasi, pemasaran dan ekspor produk pertanian.

"Diharapkan memberikan multiplier effect untuk sektor pembangunan lainnya," harap mantan Bupati Kutai Timur ini.(adv/kominfokaltim)


Tinggalkan Komentar